Kerobokan, Frekuensimediaindonesiabali.com – Dengan selesainya pekerjaan Pembangunan Gedung dan Bangunan berupa : Wisma Hunian, Poliklinik, Bengkel Kerja (Bengker), dan Tempat Ibadah (Masjid, Gereja dan Vihara) Tahun Anggaran 2023, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan menggelar Upacara Melaspas.
Turut hadir dalam kegiatan Melaspas, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali yang pada kesempatan ini diwakili oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana, Pejabat Administrasi di Lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Bali serta unsur Forkopimda, diantaranya : Kepala Kejaksaan Negeri Badung, Kepala Kepolisian Resor Badung, Komandan Kodim 1611 Badung, Kepala KPKNL Denpasar, Kepala BPKP Provinsi Bali, serta Kepala Unit Pelaksana Teknis se Denpasar.
Upacara Melaspas dilaksanakan setelah bangunan baru selesai dibangun. Sebelum bangunan tersebut digunakan atau ditempati, didahului dengan menggelar Upacara Mecaru (korban suci) untuk menyucikan bangunan dengan harapan dapat berdiri dengan kokoh dan bermanfaat. Upacara Melaspas gedung dan bangunan baru di Lapas Kelas IIA Kerobokan ini dipimpin oleh pemuka agama, Ida Peranda Gede Made Pengiasan dari Griya Pengiasan.
Kepala Lapas Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho dalam laporannya menyampaikan, Melaspas merupakan tradisi masyarakat Hindu Bali dalam rangka penyucian sebuah bangunan yang selesai dibangun sebelum nantinya akan ditempati atau dipergunakan. Dengan diresmikannya gedung dan bangunan ini diharapkan mampu mengatasi masalah over kapasitas serta meningkatkan kualitas pelayanan bagi warga binaan di Lapas Kerobokan.
“Pelaksanaan Pembangunan Gedung dan Bangunan Lapas Kelas IIA Kerobokan Tahun Anggaran 2023, telah dilaksanakan dari tanggal 10 Desember 2022 sampai dengan 19 Desember 2023, yang dimulai dari pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultasi Manajemen Konstruksi, Pengadaan Jasa Konsultasi Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi”, ungkap Kristyo.
Dalam sambutannya, Kepala Divisi Pemasyarakatan, I Putu Murdiana menyampaikan Komitmen Pemerintah terutama Kementerian Hukum dan HAM dalam melaksanakan pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) saat ini sudah terus meningkat, seperti program penambahan kapasitas warga binaan di Lapas Kerobokan ini. Pada tahun 2023 kemarin sudah rampung pembangunan 1 gedung hunian dan di awal tahun 2024 ini akan ditambah lagi 2 gedung hunian, sehingga dapat menambah kapasitas jumlah warga binaan. Diharapkan nantinya setelah seluruh pembangunan gedung baru selesai, dapat menambah kapasitas hunian guna mengatasi ‘overcrowded’ yang terjadi khususnya di wilayah Bali.
Dengan dilaksanakannya upacara Melaspas ini, gedung dan bangunan baru di Lapas Kerobokan dapat difungsikan untuk memaksimalkan kegiatan pembinaan baik kepribadian maupun kemandirian bagi warga binaan di Lapas Kerobokan.
(Donnox wong)